Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Analogi lari bersama

Gambar
Gue sedang tertatih-tertatih memaksakan diri untuk terus berlari ketika melihat stopwatch di hp telah menunjukan 15 menit. "Ayo, jangan kasih kendor!" Dorongan kata-kata dari temen lari gue, Pradipa, yang posisinya tepat di samping gue. Gue paksa terus kaki gue untuk berlari. "Ayo terus, Ayo terus, Kamu pasti bisa! Rasakan Dirimu terbakar!" Kali ini ia menyertai bumbu candaan utuk meneriaki gue. Up! Up! Ampun! Gue akhirnya melambat. "Aduh.. Ayo, Boey lanjut, lah!" Pradipa yang sebelumnya sempat mendahului gue sempat berbalik mengampiri sesaat. Dia mengajarkan untuk joging dengan patokan terpenting adalah lama waktu dan peraturan agar percepatan lari tidak boleh menurun sejak awal, kecuali ingin menyudahi lari. Gue ngosh-ngoshan , dia masih mengiringi gue, "Ayo lu pasti bisa! Ini baru setegah dari patokan kita!" Foto: Dokumen Pribadi Kata-kata Pradipa tidak gue indahkan. Gue berhenti. "Lu berenti? Oke gue lanjut du...