Membangun Support System Dari Jauh Selama Pandemi

Imagem de girl, alone, and vintage | Photography, People, Photo
Gambar: weheartit.com/zoethout

Keadaan yang membuat kita tidak bisa saling bersandar sembari mendengarkan lagu-lagu Hindia seperti biasanya di sekretariat, bercerita tentang apa yang sedang kita keluhkan, saling menyemangati ketika salahsatu dari kita lelah, dan hal-hal sederhana namun indah lainnya yang tidak bisa ku sebutkan satu-satu membuatku merasa lebih berat menanggung semua ini seorang diri disini. Aku tau, dengan terus berandai-andai tidak akan membuat harapanku terwujud seketika. Tapi saat ini aku hanya ingin merasa didengar.

Begitu pesan dari temanku yang ia kirim dari Kalimantan di dalam grup whatsapp.

Mungkin saat itu ia sedang berbicara tentang dirinya. Namun menurutku, dia mewakili suara banyak orang yang sedang memperjuangkan sesuatu namun jauh dari rekan yang biasa berjuang bersamanya, atau disebut juga support system. Entah di dalam lingkungan kampus ketika kita memperjuangkan skripsi, di suatu organisasi, ataupun di lingkungan lainnya. Memang terdengar nyaman kita berada di rumah masing-masing, namun tidak semua keluarga dapat mengerti apa yang sedang kita rasakan, atau karena kita memilih tidak perlu mereka mengetahui akan hal itu. Kau merasa tidak perlu menambah kekhawatiran orang-orang di sekelilingmu saat ini. Kau merasa, setiap lingkungan dalam hidupmu punya ranahnya masing-masing dalam mendengarkan sesuatu dan berperan dalam hidupmu.

Saat ini, kita harus cari cara lain agar kita tetap dapat saling membasuh. 

Komunikasi

Katakan apa yang sedang membebani pikiranmu pada lingkungan yang menurutmu bisa membuatmu lebih baik dan tidak menambah suatu masalah baru. Lampiaskan apa yang kau rasakan selagi menurutmu itu bisa melegakan perasaanmu. 

Untuk mengatakan bahwa kau lelah tidak selamanya harus ke seseorang. Kau juga bisa menuliskannya pada buku jurnal harian, atau blog pribadimu. Kembali lagi, asalkan kau bisa merasa lebih baik.

Bicarakan ketidaksukaanmu pada sesuatu jika menurutmu akan berdampak jangka panjang terhadap perasaanmu jika kau tidak mengutarakannya. Namun tentu, dengan cara yang sebaik mungkin dan tidak menimbulkan masalah baru.

Namun aku merasa tidak semua orang bisa mendengarkanku.

Disamping apakah cara menyampaikanmu sudah baik, pendapatmu akan berkaitan dengan poin berikutnya.

Jadilah Pendengar Yang Baik.

Ketika seseorang bercerita keluh kesah kepadamu, sebenarnya yang sedang ia inginkan adalah suatu validasi. Validasi bahwa ia tidaklah salah ketika merasa lelah. Validasi bahwa ia sudah berusaha sebaik mungkin. Validasi bahwa kamu adalah seseorang yang ia harapkan untuk bisa mendengarkannya.

Jika dalam menyampaikan sesuatu saja kita perlu menggunakan cara yang baik agar meminimalisir timbul masalah baru, dalam mendengar pun kita perlu berhati-hati agar tidak memperbesar masalah seseorang yang sedang bercerita kepadamu. Siapa yang dapat menyangka ternyata kesalahan yang kita anggap 'bukan apa-apa' seperti malah menyepelekan perasaannya, mengatakan bahwa dia terlalu lemah dan sebagainya yang mengakibatkan ia lebih merasa bersalah dapat menimbulkan potensi depresi atau bahkan bunuh diri.

Untuk bisa menjadi pendengar yang baik memang tidak dapat secara instan. Kita perlu SANGAT BERHATI-HATI dalam merespon dan berusha memahami cara pandangnya untuk mengetahui dimana letak logika yang salah dan bisa membuang secuil kotoran yang menggangu dari dalam suatu gelas tanpa menumpahkan keselutuhan air yang jernih dalam gelas tersebut.

Beri Perhatian Kecil Namun Bermakna

Aku merindukanmu.
Aku sayang kamu.
Kalian begitu beharga.

Hal-hal sesederhana itu dapat membuat perasaan kita lebih sejuk. Dan masih banyak hal lainnya yang tidak bisa saya contohkan disini. Intinya adalah perhatian-perhatian kecil yang saling kita berikan bisa sangat membantu kita untuk saling membasuh dari kejauhan. Menurut saya, tidak ada bedanya ketika kita masih bisa bertemu.

Sampai jumpa. Aku berharap kita bisa bertemu lagi dan saling merasakan wujud kita masing-masing.

---------------------------------------------------------------

Terimakasih telah mampir di blog saya.
Sebarkan jika Anda merasa tulisan ini bermanfaat. 

Kritik dan saran terbuka lebar.
Tulisan ini hanyalah berupa opini dari diri sendiri.


Temukan saya di
Instagram: @yudhistirahat
Twitter: @yudhistirahat


Komentar

Tulisanku lainnya yang mungkin Anda suka

Mengapa Orang Sering Melupakan Kebaikan dan Bagaimana Kita Menyikapinya

Komet itu Hanya Melintas Setelah 6000 Tahun Lagi