Postingan

Komet itu Hanya Melintas Setelah 6000 Tahun Lagi

Gambar
Benda angkasa selalu memanjakan imajinasi kita semasa kecil. Entah itu awan yang mengambang, atau sekedar melihat bulan mengikutimu setiap malam. Beberapa dari benda luar angkasa tersebut kadang termasuk kedalam fenomena langka. Seperti akan ada suatu komet melintas, atau kedudukan beberapa planet yang sejajar. Berbagai portal berita sering mengabarkan fenomena tersebut termasuk tanggal perkiraan dari para ahli. Aku senang sekali membaca informasi tersebut di koran, majalah anak, atau terlintas pada siaran berita televisi. Dan sampai kepada hari yang diperkiraan itu tiba, aku lebih sering kecewa karena gagal melihat fenomena tersebut. Gambar AI: Komet melintasi pedesaan. “Ini akan menjadi fenomena yang berharga, karena komet tersebut baru akan mengunjungi bumi setelah 6000 tahun lagi”. Begitu biasanya kanal berita mengabarkan. Siapa yang memiliki umur sampai 6000 tahun? Apalagi jika aku mengetahui berita dari fenomena tersebut setelah hari perkiraan kejadiannya. Bahkan, malam di bebe...

Mengapa Orang Sering Melupakan Kebaikan dan Bagaimana Kita Menyikapinya

Gambar
Seberapa sering kita kecewa terhadap orang lain karena melupakan kebaikan kita? Padahal rasanya baru kemarin kita berbuat baik kepadanya. Namun apakah memang dunia sekejam itu? Mari kita coba urai apa yang bisa saja sebenarnya terjadi dari fenomena kekecewaan tersebut. Semoga ada alternatif lain untuk membuat suatu konsep hubungan timbal balik yang lebih tulus. Saya pernah melakukan survey kecil-kecilan kepada 138 followers instagram saya tentang timbal-balik kebaikan. Ternyata, hampir 90% responden yang merasa kebaikannya sering dilupakan, setuju pula bahwa kita lebih mudah mengingat keburukan orang lain dibanding kebaikannya. Untuk membuat suatu skenario yang objektif, dari hasil survey tersebut mari kita garis bawahi kedua hal tersebut: Kita lebih sering mengingat keburukan dan Kita sering merasa kebaikan kita dilupakan. Apakah kamu melihat kesesuaian dari dua hal itu? Mari kita bahas lebih lanjut. Apabila kita setuju bahwa kita lebih mudah mengingat keburukan orang lain, maka m...

Prosedur dan Esensi Mana yang Lebih Utama

Pernahkan kamu dihadapkan pada suatu pilihan antara menghormati prosedur atau mengutamakan esensi? Ketika dua hal tersebut direndengkan, lalu kita memilih salahsatunya, apakah hal tersebut otomatis menjadikannya lebih superior dari yang lainnya? Hal tersebut layak untuk didiskusikan. Dari dua pilihan diatas, kita perlu mengkaji dahulu dasar dari keberadaan prosedur dan esensi. Prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas (KBBI). Dapat kita pahami, disana terdapat tahapan yang disusun untuk mencapai sebuah sistem yang teratur. Artinya ketiadaan prosedur akan mengakibatkan ketidakteraturan.  Sedangkan, esensi adalah hakikat paling penting dari keberadaan sesuatu. Ketiadaan esensi mengakibatkan hilangnya identitas dari tujuan awalnya sesuatu itu ada. Dari pemahaman kedua hal tersebut, ketika mereka ada dan tidak ada, menurut saya secara umum kedua hal tersebut malah memiliki ranahnya masing-masing dan tidak bisa otomatis menjatuhkan satusama lain karena...

Makna Pulang dari Kehilangan Sebuah Kota

Gambar
Apakah kamu sanggup menerima kenyataan bahwa sebuah kota tempatmu bertumbuh, mengenal makna persahabatan dan perjuangan lenyap? Kota itu lenyap bukan dalam hitungan semalam bagai Atlantis. Namun, dalam hitungan beberapa tahun. Pun begitu, akan tetap terasa begitu cepat tanpa kita sadari. Kota yang mengenalkan makna pulang ke rumah sudah tidak kamu kenali. Mungkinkah kamu merasakan ini juga ketika pulang mudik lebaran menuju kotamu atau kota lainnya? Foto: Sebuah Kota (Dok Pribadi, 2022) Dahulu, ketika Aku masih kecil (mungkin SD), Aku pernah bertanya kepada pamanku yang sering main ke kotaku, Cikarang, tentang mengapa dia menjadi jarang main kesini lagi. Bukan karena tidak bisa pulang, namun dia mengatakan bahwa kini Cikarang sudah terasa berbeda. Teman-teman yang ia kenal sudah pergi melanjutkan hidup mereka masing-masing. Aku rasa, dahulu pamanku telah kehilangan sebuah kota. Ia semakin jarang kesini karena kehilangan makna pulang ke Cikarang. Mungkin saat ini, ketika Aku sudah seumu...

Cerita Ragu dan Tawa Kerja Praktik Mahasiswa Teknik Geologi Unsoed di Wonosobo

Gambar
Lebih dari satu tahun kami tidak melakukan aktivitas lapangan dalam perkuliahan akibat pandemi. Tak terasa, kami sudah tiba di fase sebagai Mahasiswa Teknik Geologi yang harus melaksanakan Kerja Praktik (KP) dan mengharuskan kami melakukan pemetaan geologi lapangan. Kebiasaan di dalam ruangan dan berinteraksi secara daring adalah suatu kontradiksi dari kegiatan pemetaan yang mengharuskan kami menyusuri alam dan hadir di tengah-tengah masyarakat. Foto: Menyusuri sungai Lok Ulo di lokasi penelitian (Dok. Falah Purnama Aji, 2021) Sebagi gambaran, pemetaan geologi adalah kegiatan memproyeksikan kondisi geologi yang mencakup litologi batuan, struktur geologi, dan geomorfologi dari hasil observasi langsung di lapangan ke dalam sebuah peta geologi. Untuk melakukannya kami perlu mengambil data dengan menyusuri sungai, bukit dan lembah. Jika di prodi kami, Teknik Geologi Unsoed, kegiatan tersebut diberi nama PKL, alias Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya mengharuskan kami menyusun laporan p...

Tari Saman Bertiga: Membayar Mimpi Untuk Tampil

Gambar
Apa yang sering membuatmu untuk berhenti memperjuangkan mimpi? Kehilangan teman yang satu visi? Timbulnya rasa pesimis? Tidak tau harus mulai dari mana? Saya yakin ada banyak hal lainnya yang pernah kamu rasakan. Dalam tulisan ini, saya ingin menceritakan suatu pengalaman ketika saya berada di posisi ‘kayaknya udah ga mungkin’, tapi masih kami paksakan untuk terjadi karena ternyata yang membuat limitasi itu adalah kita sendiri. Wawancara oleh MC sebelum penampilan Saman MM Teknik. Dari kiri ke kanan: Cantika (MC) - Saya - Khaerul - Iky di acara Diesnatalis KSMPA Titik Nol ke-15 (Dokumen KSMPA TN, 2019) Cerita ini tentang perjuangan kami membentuk kelompok Tari Saman. Jika kamu belum familiar, Tari Saman adalah tarian yang dilakukan secara berkelompok dan berasal dari provinsi Aceh. Tarian ini biasanya dilakukan oleh 10 orang namun ada beberapa yang mengatakan jumlahnya harus ganjil. Itu sekedar informasi saja, semoga kamu sudah mengenal tarian ini. Atau jika kamu ingin mengetahui tenta...

Lihat Hasil UTBK Dengan Sikap Kesatria

Gambar
Foto: pixabay.com/users/devanath Bagaimana jika aku mendapatkan merah? Ambyar.. Apakah masih ada kesempatan untukku? Bagaimana reaksi orang tuaku jika aku mengecewakannya? Apakah selama ini aku sudah berusaha sebaik mungkin? Banyak lagi ungkapan kekhawatiran yang tak bisa saya tulis satu-satu. Tapi, apakah hanya sisi merah yang pantas dikhawatirkan? Pernahkah kamu bertanya-tanya seperti itu jika kamu mendapat yang kamu harapkan? (Baca: Hijau) Jika Aku mendapat hijau, apakah ini benar-benar aku inginkan? Apakah aku bisa terus mempertahankan komitmenku? Apakah pantas kesempatan ini kuterima dimana banyak orang di luar sana yang menginginkan juga? Apakah aku benar-benar dapat berguna bagi orang lain dengan pencapaian ini? Kedua sisi koin, entah merah atau hijau, sama-sama memiliki potensi untuk dikhawatirkan. Tinggal di sisi mana kita memilih untuk terbuai oleh asumsi dan interpretasi dari pikiran sendiri yang belum tentu kebenarannya. Maka, dalam usaha membuka sebuah kenyataan, yang ...